PEKANBARU (RA) - Helat Pilwako tidak lama lagi akan digelar. Sejumlah spanduk bakal calon walikota dan wakil walikota Pekanbaru mulai mewarnai kota Pekanbaru dengan tampilan yang dianggap bisa meyakinkan masyarakat sebagai pemilih.
Bukan hanya tampilan saja, berbagai kata pun seakan menjadi hiasan tersendiri dalam spanduk yang dipajang di seluruh titik di Kota Pekanbaru. Ada yang mengklaim dirinya amanah, menjual nama orang tua untuk bisa dipilih sampai menjanjikan sebuah perubahan untuk Kota Pekanbaru.
Bagi masyarakat, pemandangan seperti ini bukanlah hal yang baru. Hampir di setiap iven demokrasi, masyarakat selalu disajikan oleh berbagai spanduk bakal calon. Namun, ada pula yang menganggap, hal itu sebagai bentuk "kelebaian" dari seorang bakal calon.
"Terlalu berlebihan seorang calon menganggap dirinya amanah, baik, bebas korupsi dan lainnya. Sebelum mendapat jabatan, mugkin bisa ngomong seperti itu, tapi jika mendapat jabatan, bisa lebih parah dari itu," kata Purwanto, salah seorang masyarakat Kota Pekanbaru kepada riauterkinicom, Sabtu (16/04/16).
Satu hal yang ia sarankan kepada bakal calon yakni, mesti berani melakukan kontrak politik dengan masyarakat. Kontrak politik yang menjelaskan bahwa apa yang disampaikan dan dijanjikan kepada masyarakat, akan direalisasikan jika diamanahkan memimpin Kota Pekanbaru.
"Jika ada calon yang mampu tanda tangan kontrak politik, berarti calon itu menjadi salah satu calon yang pantas untuk dipilih. Kontrak politik rela mengundurkan diri jika apa yang dijanjikan kepada masyarakat, tidak teralisasi," ucapnya.
Lain halnya yang dikatakan Nia Andini, salah seorang mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Pekanbaru. Nia sapaan akrab perempuan ini mengatakan, spanduk yang ditebar oleh bakal calon merupakan intrik politik saja.
"Masyarakat Kota Pekanbaru tidak butuh janji-janji, tapi butuh program yang menyentuh langsung demi kesejahteraan. Mungkin bisa mencontoh apa yang sudah dilakukan walikota Bandung saat ini," ujarnya.
Sebagai data tambahan, tepat Bulan Februari 2017 mendatang, masyarakat Kota Pekanbaru kembali memilih pemimpinnya untuk lima tahun ke depan. Ajang ini juga menjadi pertaruhan bagi walikota saat ini, apakah kembali diamanahkan masyarakatnya atau sebaliknya. Layak untuk diikuti. (riauterkini)
